Rabu, 29 April 2009













































izinkan hambamu berubah

Ya Allah.....Ampuni hambaMU yang tak berdaya iniYang selalu turuti hawa nafsuAda sedikit pengetahuan tertanam, memangTapi segunung ajakan kiri selalu menghantu
Ya Allah...Hamba ingin jadi hambaMu sejatiTapi mengapa.....?Mengapa ruh kekuatan belum juga tibaMengapa diri ini masih yang duluYang tak berkembang.......yang tak beranjakYang tak melaju menjemput masa depanMengapa diri ini masih berdiam diriTakluk dalam genggam birahi...?
Ya Allah......Sirami kepadanya cahaya kekuatanMUUntuk mengusir bisikan-bisikan palsuMenepis pikiran-pikiran tanpa etikaBiarkan ia menjadi lebih baikBiarkan ia berbenah diriBerikan padanya kesadaran, sebenar-benarnya kesadaran
Ya Allah....Hanya ridhoMu yang abadiAbadi dan sejati
Ya …AllahSaksikan dan dukunglahNiat hamba yang tak berdaya iniuntuk berubah dan memperbaiki diriHamba memang sering ingkar janjiMaka hamba minta..MaafMu terbuka tiap waktu

surga

Hikayat ini bermulaKetika seorang hamba lama tengelam Dalam keruhnya air tubaDengan mata terbukaBerharap ada permata mengalir bersamanyaNaif…ironis….Dalam sadar ia berkata:"Akulah muslimaku beriman pada tuhanyang mengatur gerak langit bumi"Dalam sadar!Langit menyeringai dan bumi mencibir!Dalam sadar pula ia berkata:"kesenangan adalah kehidupanaku percaya pada duniaaku meyakini kebebasan nafsuakulah sang raja"Dalam sadar!Dunia terbahak dan nafsu terpingkalHikayat ini berlanjutketika sang hamba menutup matadan membuka kembali di lain duniaia terkejutkenapa mesti ada kesenangan lagi,serta kesengsaraan menanti?sang hamba melamun"haruskah sengsara yang menyapa?"Dalam sadar!Sang hamba nekatmelompat secepat kilatmerebut kabar kesenanganmencuri sorgaberlari dan berlaridan berakhir di lorong nerakaTanpa sadar…Sorgapun menghilang

siswa yang baik

sebagian banyak interaksi sosial siswa sekarang sangat jauh dari norma tersebut,,,, bahkan siswa sekarang lebih mengedepankan egosentisnya dibandingkan akal sehatnya,,,,salah satu contoh ,,, di Bandung Jawa Barat tawuran antar pelajar smp hingga melibatkan preman,,, padahal siswa smp usianya baru belasan tahun dan sedang di pupuk untuk mendapatkan jati diri yang benar,,, dan sebagai penerus bangsa indonesia,,,,dalam keluarga siwa atau anak didik sekarang banya yang membangkang kepada orang tua, bahkan sepertinya orang tua dan keluarga di nomor 17 kan oleh sebagian siswa dan yang paling dinomor 1 kan yaitu kesenangan semata,,, tanpa pemikiran yang luas karna pemikiran mereka masih labilagar dapat berinteraksi baik siswa paling utama yang harus di pupuk oleh orang tua,,, perlu adanya sering khusus setiap 2 hari sekali antara orang tua dan anak,,,, hal tersebut bisa mengurangi dampak buruk anak tersebut.... yang kedua dalam lingkungan ke agamaan,,,, masih dalam keluaraga..... semua agama mengajarkan kebajikan,kebaikan,,,dan....keindahan,,,... perlu adanya penyegaran rohani setiap hari dalam keluarga,,,,muslim,kristen,budha maupu hindu sama saja yaitu agama,,,,,,,yang mengajarkan kebaikan...... tahap kedua lingkungan sekolah,,,, pilih sekolah yang benar benar terakriditasi,,,, banyak para orang tua memasukan anaknya ke sekolah elit,,,, padahal kridebilitas sekolah itu belum tentu baik,,,,,,,tenaga pengajarnya perlu dipandang,,,,, apakah tenaga pengajarnya bisa jadi panutan untuk siswa,,,,,dalam bermasyarakat kita perlu sosialisasi antar warga,,,, aktif dalam segala bidang kemasyarakatan,,,,itu suatu ciri warga yang gotongroyong.... karna pancasila mengajarkan semua yang di lansir diatas....
tak pernah bisa

mungkin kau tak bisa denganku
munkin ku tak berarti bagimu
karna mungkin aku lelaki yang tak sempurna
jika ku tak bisa bersamu
biarlah kupendam & kupendamkan rasa ini
engkau tak pernah bisa pahami hati ini
aku yang slalu menunggu
menunggu kesepian ini pergi jauh

Selasa, 21 April 2009


Di Jawa Barat tepatnya di Kabupaten Bandung terdapat sebuah tempat rekreasi yang sangat indah yaitu Gunung Tangkuban Perahu. Tangkuban Perahu artinya adalah perahu yang terbalik. Diberi nama seperti karena bentuknya memang menyerupai perahu yang terbalik. Konon menurut cerita rakyat parahyangan gunung itu memang merupakan perahu yang terbalik. Berikut ini ceritanya.
Beribu-ribu tahun yang lalu, tanah Parahyangan dipimpin oleh seorang raja dan seorang ratu yang hanya mempunyai seorang putri. Putri itu bernama Dayang Sumbi. Dia sangat cantik dan cerdas, sayangnya dia sangat manja. Pada suatu hari saat sedang menenun di beranda istana, Dayang Sumbi merasa lemas dan pusing. Dia menjatuhkan pintalan benangnya ke lantai berkali-kali. Saat pintalannya jatuh untuk kesekian kalinya Dayang Sumbi menjadi marah lalu bersumpah, dia akan menikahi siapapun yang mau mengambilkan pintalannya itu. Tepat setelah kata-kata sumpah itu diucapkan, datang seekor anjing sakti yang bernama Tumang dan menyerahkan pintalan itu ke tangan Dayang Sumbi. Maka mau tak mau, sesuai dengan sumpahnya, Dayang Sumbi harus menikahi Anjing tersebut.
Dayang Sumbi dan Tumang hidup berbahagia hingga mereka dikaruniai seorang anak yang berupa anak manusia tapi memiliki kekuatan sakti seperti ayahnya. Anak ini diberi nama Sangkuriang. Dalam masa pertumbuhannya, Sangkuring se lalu ditemani bermain oleh seekor anjing yang bernama Tumang yang dia ketahui hanya sebagai anjing yang setia, bukan sebagai ayahnya. Sangkuriang tumbuh menjadi seorang pemuda yang tampan dan gagah perkasa.
Pada suatu hari Dayang Sumbi menyuruh anaknya pergi bersama anjingnya untuk berburu rusa untuk keperluan suatu pesta. Setelah beberapa lama mencari tanpa hasil, Sangkuriang merasa putus asa, tapi dia tidak ingin mengecewakan ibunya. Maka dengan sangat terpaksa dia mengambil sebatang panah dan mengarahkannya pada Tumang. Setibanya di rumah dia menyerahkan daging Tumang pada ibunya. dayanng Sumbi yang mengira daging itu adalah daging rusa, merasa gembira atas keberhasilan anaknya.Segera setelah pesta usai Dayang Sumbi teringat pada Tumang dan bertanya pada pada anaknya dimana Tumang berada. Pada mulanya Sangkuriang merasa takut, tapa akhirnya dia mengatakan apa yang telah terjadi pada ibunya. Dayang Sumbi menjadi sangat murka, dalam kemarahannya dia memukul Sangkuriang hingga pingsan tepat di keningnya. Atas perbuatannya itu Dayang Sumbi diusir keluar dari kerajaan oleh ayahnya. Untungnya Sangkuriang sadar kembali tapi pukulan ibunya meninggalkan bekas luka yang sangat lebar di keningnya.Setelah dewasa, Sangkuriang pun pergi mengembara untuk mengetahui keadaan dunia luar.
Beberapa tahun kemudian, Sangkuriang bertemu dengan seorang wanita yang sangat cantik. Segera saja dia jatuh cinta pada wanita tersebut. Wanita itu adalah ibunya sendiri, tapi mereka tidak saling mengenali satu sama lainnya. Sangkuriang melamarnya, Dayang Sumbi pun menerima dengan senang hati. Sehari sebelum hari pernikahan, saat sedang mengelus rambut tunangannya, Dayang Sumbi melihat bekas luka yang lebar di dahi Sangkuriang, akhirnya dia menyadari bahwa dia hampir menikahi putranya sendiri. Mengetahui hal tersebut Dayang Sumbi berusaha menggagalkan pernikahannya. Setelah berpikir keras dia akhirnya memutuskan untuk mengajukan syarat perkawinan yang tak mungkin dikabulkan oleh Sangkuriang. Syaratnya adalah: Sangkuriang harus membuat sebuah bendungan yang bisa menutupi seluruh bukit lalu membuat sebuah perahu untuk menyusuri bendungan tersebut. Semua itu harus sudah selesai sebelum fajar menyingsing.
Sangkuriang mulai bekerja. Cintanya yang begitu besar pada Sangkuriang memberinya suatu kekuatan aneh. Tak lupa dia juga menggunakan kekuatan yang dia dapat dari ayahnya untuk memanggil jin-jin dan membantunya. Dengan lumpur dan tanah mereka membendung air dari sungai dan mata air. Beberapa saat sebelum fajar, Sangkuriang menebang sebatang pohon besar untuk membuat sebuah perahu. Ketika Dayang Sumbi melihat bahwa Sangkuriang hampir menyelesaikan pekerjaannya, dia berdoa pada dewa-dewa untuk merintangi pekerjaan anaknya dan mempercepat datangnya pagi.
Ayam jantan berkokok, matahari terbit lebih cepat dari biasanya dan Sangkuriang menyadari bahwa dia telah ditipu. Dengan sangat marah dia mengutuk Dayang Sumbi dan menendang perahu buatannya yang hampir jadi ke tengah hutan. Perahu itu berada disana dalam keadaan terbalik, dan membentuk Gunung Tangkuban Perahu(perahu yang menelungkub). Tidak jauh dari tempat itu terdapat tunggul pohon sisa dari tebangan Sangkuriang, sekarang kita mengenalnya sebagai Bukit Tunggul. Bendungan yang dibuat Sangkuriang menyebabkan seluruh bukit dipenuhi air dan membentuk sebuah danau dimana Sangkuriang dan Dayang Sumbi menenggelamkan diri dan tidak terdengar lagi kabarnya hingga kini.
Di Jawa Barat tepatnya di Kabupaten Bandung terdapat sebuah tempat rekreasi yang sangat indah yaitu Gunung Tangkuban Perahu. Tangkuban Perahu artinya adalah perahu yang terbalik. Diberi nama seperti karena bentuknya memang menyerupai perahu yang terbalik. Konon menurut cerita rakyat parahyangan gunung itu memang merupakan perahu yang terbalik. Berikut ini ceritanya.
Beribu-ribu tahun yang lalu, tanah Parahyangan dipimpin oleh seorang raja dan seorang ratu yang hanya mempunyai seorang putri. Putri itu bernama Dayang Sumbi. Dia sangat cantik dan cerdas, sayangnya dia sangat manja. Pada suatu hari saat sedang menenun di beranda istana, Dayang Sumbi merasa lemas dan pusing. Dia menjatuhkan pintalan benangnya ke lantai berkali-kali. Saat pintalannya jatuh untuk kesekian kalinya Dayang Sumbi menjadi marah lalu bersumpah, dia akan menikahi siapapun yang mau mengambilkan pintalannya itu. Tepat setelah kata-kata sumpah itu diucapkan, datang seekor anjing sakti yang bernama Tumang dan menyerahkan pintalan itu ke tangan Dayang Sumbi. Maka mau tak mau, sesuai dengan sumpahnya, Dayang Sumbi harus menikahi Anjing tersebut.
Dayang Sumbi dan Tumang hidup berbahagia hingga mereka dikaruniai seorang anak yang berupa anak manusia tapi memiliki kekuatan sakti seperti ayahnya. Anak ini diberi nama Sangkuriang. Dalam masa pertumbuhannya, Sangkuring se lalu ditemani bermain oleh seekor anjing yang bernama Tumang yang dia ketahui hanya sebagai anjing yang setia, bukan sebagai ayahnya. Sangkuriang tumbuh menjadi seorang pemuda yang tampan dan gagah perkasa.
Pada suatu hari Dayang Sumbi menyuruh anaknya pergi bersama anjingnya untuk berburu rusa untuk keperluan suatu pesta. Setelah beberapa lama mencari tanpa hasil, Sangkuriang merasa putus asa, tapi dia tidak ingin mengecewakan ibunya. Maka dengan sangat terpaksa dia mengambil sebatang panah dan mengarahkannya pada Tumang. Setibanya di rumah dia menyerahkan daging Tumang pada ibunya. dayanng Sumbi yang mengira daging itu adalah daging rusa, merasa gembira atas keberhasilan anaknya.Segera setelah pesta usai Dayang Sumbi teringat pada Tumang dan bertanya pada pada anaknya dimana Tumang berada. Pada mulanya Sangkuriang merasa takut, tapa akhirnya dia mengatakan apa yang telah terjadi pada ibunya. Dayang Sumbi menjadi sangat murka, dalam kemarahannya dia memukul Sangkuriang hingga pingsan tepat di keningnya. Atas perbuatannya itu Dayang Sumbi diusir keluar dari kerajaan oleh ayahnya. Untungnya Sangkuriang sadar kembali tapi pukulan ibunya meninggalkan bekas luka yang sangat lebar di keningnya.Setelah dewasa, Sangkuriang pun pergi mengembara untuk mengetahui keadaan dunia luar.
Beberapa tahun kemudian, Sangkuriang bertemu dengan seorang wanita yang sangat cantik. Segera saja dia jatuh cinta pada wanita tersebut. Wanita itu adalah ibunya sendiri, tapi mereka tidak saling mengenali satu sama lainnya. Sangkuriang melamarnya, Dayang Sumbi pun menerima dengan senang hati. Sehari sebelum hari pernikahan, saat sedang mengelus rambut tunangannya, Dayang Sumbi melihat bekas luka yang lebar di dahi Sangkuriang, akhirnya dia menyadari bahwa dia hampir menikahi putranya sendiri. Mengetahui hal tersebut Dayang Sumbi berusaha menggagalkan pernikahannya. Setelah berpikir keras dia akhirnya memutuskan untuk mengajukan syarat perkawinan yang tak mungkin dikabulkan oleh Sangkuriang. Syaratnya adalah: Sangkuriang harus membuat sebuah bendungan yang bisa menutupi seluruh bukit lalu membuat sebuah perahu untuk menyusuri bendungan tersebut. Semua itu harus sudah selesai sebelum fajar menyingsing.
Sangkuriang mulai bekerja. Cintanya yang begitu besar pada Sangkuriang memberinya suatu kekuatan aneh. Tak lupa dia juga menggunakan kekuatan yang dia dapat dari ayahnya untuk memanggil jin-jin dan membantunya. Dengan lumpur dan tanah mereka membendung air dari sungai dan mata air. Beberapa saat sebelum fajar, Sangkuriang menebang sebatang pohon besar untuk membuat sebuah perahu. Ketika Dayang Sumbi melihat bahwa Sangkuriang hampir menyelesaikan pekerjaannya, dia berdoa pada dewa-dewa untuk merintangi pekerjaan anaknya dan mempercepat datangnya pagi.
Ayam jantan berkokok, matahari terbit lebih cepat dari biasanya dan Sangkuriang menyadari bahwa dia telah ditipu. Dengan sangat marah dia mengutuk Dayang Sumbi dan menendang perahu buatannya yang hampir jadi ke tengah hutan. Perahu itu berada disana dalam keadaan terbalik, dan membentuk Gunung Tangkuban Perahu(perahu yang menelungkub). Tidak jauh dari tempat itu terdapat tunggul pohon sisa dari tebangan Sangkuriang, sekarang kita mengenalnya sebagai Bukit Tunggul. Bendungan yang dibuat Sangkuriang menyebabkan seluruh bukit dipenuhi air dan membentuk sebuah danau dimana Sangkuriang dan Dayang Sumbi menenggelamkan diri dan tidak terdengar lagi kabarnya hingga kini.

Sabtu, 18 April 2009

BISIKAN HATI

Cinta memanggilku
Segera kuberlari meghampiri
Meski harus kutempuh
jalan berbatu dan berliku
Kan kuserahklan diri
kedalam rangkulan sayap2nya
Sekalipun duri2 yg bersemayam dibalik sayapnya
akan melukaiku
Ku bisikan cinta
Mungkin cinta kan membawaku
terbang tinggi ke kumpulan bintang2
Namun dia juga akan mencabik2Satu nafas terhembus adalah kata
Angan, debur, dan emosi tercampur
Dalam jubah terpautanTangan kita terikat...
bibir kita menyatu
Maka setiap apa yang terucap
Adalah sabda pandita ratu
Di luar itu pasirDi luar itu debu
Hanya pasir meniup saja lalu hilang
Terbang tak ada
Tapi kita tetap menari
Tarian cuma kita yang tahu
Jiwa ini adalah tanduDuduk saja
MENUNGGU
HANCUR HATI INI
SAAT KAU BERSAMANYA
KU HANYA BISA DIAM
MELIHAT KAU TERTAWA DENGANNYA
KAU TAK PERNAH PAHAMI ISI HATI INI
SUNGGUH AKU SANGAT MENGINGINKANMU
HANYA KAU YANG ADA DI HATI INI
KU TAK BISA
HILANGKAN DIRUMU DARI PIKIRANKU
KAU WANITA YANG KUINGINKAN
DISINI AKU MENUNGGUMU

PUISI

PUISI
Dengan puisi aku bernyanyi sampai senja umurku nantiDengan puisi aku bercinta berbatas cakrawalaDengan puisi aku mengenang keabadian yang akan datangDengan puisi aku menangis jarum waktu bila kejar mengiriDengan puisi aku memutih nafas jalan yang busukDengan puisi aku berdoa perkenankanlah kiranya